Senin, 21 November 2016

KEANEKARAGAMAN HAYATI DESA KRAMAT

Kramat, mungkin mendengar namanya, orang akan mengira tempat itu sangatlah misterius atau berhantu. namun sebenarnya tempat ini tidaklah sebegitu misteriusnya untuk di kunjungi. 

untuk persisnya Desa Kramat ini masuk peta Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Pertama kali berkunjung ke desa ini saya singgah untuk menghela sore yang basah karena hujan sedari siang di satu rumah warga yang bernama Sangad Abdul Salam, atau yang akrab di sapa Saad, Guru salah satu MTs atau sekolah menengah pertama di Kecamatan Karangmoncol.  Dari persinggahan itu saya di kenalkan dengan beberapa rekannya yang sangat luar biasa antusias. Perkenalan dan obrolan dimulai dari yang ringan hingga sedikit berbobot bak rekan seperjalanan saya Abdul Muiz (Muiz) yang badanya sedikit gempal.
Kedatangan saya sebenarnya karena ajakan seorang teman dari Purbalingga yang akan mengadakan acara di Desa Kramat ini, Edwing Isnanto namanya, dan saya di minta untuk ikut serta dalam acara tersebut, bantu-bantu semampunya lebih tepatnya.
Berhubung saat itu saya sedang belajar tentang keanekaragaman hayati, belajar mengenal alam dan seisinya di satu yayasan bernama Biodiversity Society yang bermarkas di Banyumas, jadi saya di minta untuk mengenalkan keanekaragaman hayati yang ada di Desa Kramat ini kepada masyarakat desa dan khalayak umum.
Semalam sudah larut berganti pagi, menyambut hari kedua saya di desa yang katanya penuh misteri ini, di awali dengan jabat tangan dengan seorang pemuda yang di utus menemani kami menelusuri satu lokasi di sudut desa. Amanudin (Aman) & Muhammad Fais (Fais) "Siregol ya pagi ini" kata mereka di depan pintu rumah singgah, dengan sepontan saya mengiyakan saja, karena saya baru ke tempat ini jadi nurut saja. Dalam hati "Apakah tempat itu misterius seperti namanya?" entahlah,,, ikutsaja.

Perjalanan baru memakan waktu 10 menit menggunakan sepede motor menuju lokasi, dan Wooowww luar biasa, ternyata Purbalingga punya tempat seindah ini. tak perlu menunggu lama. Expetasi saya terpatahkan, yang awalnya saya kira tempat ini mengerikan, nyatanya tidak begitu adanya, di sini ada sebuah jalan yang di apit oleh dua tebing tingi, rimbun di selimuti pepohonan di sekelilingnya, di samping kanan kiri ada air terjun yang tingginya sekitaran 50-80 meter, menjadi oase bagi mata saya yang lelah akan rutinitas.
 
Rasa kagum terus tergambar, kamera dalam genggaman tangan, siap mengabadikan setiap sudut keindahan itu, hingga sedikit lupa bahwa sebenarnya saya sedang dalam tugas untuk mengambil gambar satwa yang ada di lokasi ini. Dengan perlahan perjalanan di lanjutkan ke salah satu tempat yang menurut mereka cocok untuk pengamatan.
Dan ternyata dari spot ini kita bisa meliha Owa jawa, Lutung jawa, Elang jawa, Elang ular bido, Julang emas, walaupun jaraknya lumayan jauh. Namun itu sudah menjadi bonus luar biasa dan masukan data baru bagi kami pengamat burung.
Elang jawa (Nisaetus bartelsi)

Semoga keanekaragaman hayati yang ada akan selalu lestari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar